DIABETES MELITUS
Secara etimologis, istilah "Diabetes Mellitus" berasal dari bahasa Yunani "diabetes" yang berarti "mengalir melalui" (mengacu pada seringnya buang air kecil) dan bahasa Latin "mellitus" yang berarti "manis" (mengacu pada adanya gula dalam urine pada zaman dahulu). Secara medis, Diabetes Melitus didefinisikan sebagai: Suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.
Definisi ini mencakup beberapa poin penting:
- Hiperglikemia: Kadar glukosa darah yang terus-menerus berada di atas batas normal. Ini adalah ciri utama dari diabetes.
- Kelainan sekresi insulin: Pankreas tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup. Hal ini terutama terjadi pada Diabetes Tipe 1.
- Resistensi insulin: Sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dengan efektif. Ini merupakan karakteristik utama Diabetes Tipe 2.
- Keduanya (kelainan sekresi dan resistensi insulin): Pada beberapa kasus, terutama pada perkembangan Diabetes Tipe 2, kedua faktor ini dapat berperan.
Prevalensi diabetes secara global terus meningkat, dengan jumlah penderita yang naik dari 200 juta pada tahun 1990 menjadi 830 juta pada tahun 2022. Peningkatan ini terjadi lebih cepat di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan tinggi. WHO juga mencatat bahwa lebih dari separuh penderita diabetes tidak mengonsumsi obat untuk diabetes mereka pada tahun 2022, dengan cakupan pengobatan terendah di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Mengingat beban kesehatan global yang signifikan dan jumlah individu yang terus bertambah, pemahaman yang komprehensif mengenai berbagai tipe diabetes dan perbedaannya menjadi semakin penting. Klasifikasi yang akurat dari jenis diabetes sangat fundamental dalam menentukan terapi yang sesuai, pengelolaan penyakit yang efektif, dan prediksi prognosis pasien. Kesalahan dalam diagnosis tipe diabetes dapat berakibat pada penatalaksanaan yang tidak optimal dan potensi komplikasi jangka panjang.
Klasifikasi Utama Diabetes Melitus
Tipe Primer Diabetes Melitus
Diabetes Melitus Tipe 1 (T1DM)
Diabetes Melitus Tipe 1 ditandai dengan destruksi autoimun sel-sel beta pankreas, yang menyebabkan defisiensi insulin absolut. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel di pankreas yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. T1DM umumnya memiliki onset pada masa kanak-kanak atau remaja, meskipun dapat terjadi pada usia berapa pun. Dahulu dikenal sebagai diabetes juvenil atau diabetes tergantung insulin, kondisi ini memerlukan pemberian insulin setiap hari agar penderitanya dapat bertahan hidup. Tanpa insulin eksogen, tubuh tidak dapat memindahkan glukosa dari darah ke sel-sel untuk digunakan sebagai energi, yang menyebabkan kadar gula darah tinggi yang berbahaya. Gejala T1DM sering berkembang dengan cepat, selama beberapa hari atau minggu, dan dapat meliputi sering buang air kecil, rasa haus yang berlebihan, rasa lapar yang konstan, penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, perubahan penglihatan, dan kelelahan.
Klasifikasi T1DM telah mengalami evolusi, dengan WHO menghilangkan sub-kelasnya dalam klasifikasi tahun 2019. Hal ini menunjukkan adanya upaya untuk menyederhanakan atau memperjelas sistem klasifikasi. Selain itu, penting untuk dicatat bahwa pada orang dewasa yang baru didiagnosis dengan T1DM, gejala yang muncul terkadang mirip dengan gejala Diabetes Melitus Tipe 2, yang dapat menyebabkan kebingungan dalam diagnosis. Tumpang tindih gejala ini menggarisbawahi pentingnya evaluasi yang cermat dan mungkin memerlukan pemeriksaan antibodi untuk membedakan antara kedua jenis diabetes ini.
Diabetes Melitus Tipe 2 (T2DM)
Diabetes Melitus Tipe 2 ditandai dengan resistensi insulin dan defisiensi relatif sekresi insulin. Pada kondisi ini, tubuh mengalami kesulitan menggunakan insulin yang diproduksi, yang disebut sebagai resistensi insulin, dan seiring waktu, pankreas mungkin tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal. T2DM paling sering berkembang pada orang dewasa paruh baya dan lanjut usia, tetapi semakin banyak didiagnosis pada orang dewasa muda. Pandangan tradisional bahwa T2DM hanya terjadi pada orang dewasa tidak lagi sepenuhnya akurat karena peningkatan obesitas dan gaya hidup sedenter di kalangan populasi yang lebih muda. Beberapa faktor risiko yang terkait dengan perkembangan T2DM meliputi obesitas, kurangnya aktivitas fisik, riwayat keluarga diabetes, usia, dan etnis tertentu. Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa baik faktor genetik maupun gaya hidup memainkan peran penting dalam patogenesis T2DM.
Gejala T2DM dapat berkembang secara bertahap selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun dan mungkin ringan atau bahkan tidak disadari. Gejala umum yang mungkin timbul meliputi sering buang air kecil, rasa haus yang berlebihan, rasa lapar yang meningkat meskipun sudah makan, kelelahan ekstrem, penglihatan kabur, dan luka atau memar yang lambat sembuh. Penatalaksanaan T2DM biasanya melibatkan perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat dan olahraga teratur, dan seringkali memerlukan penggunaan obat-obatan oral atau insulin untuk membantu mengontrol kadar gula darah. T2DM merupakan jenis diabetes yang paling umum, menyumbang sekitar 90-95% dari semua kasus diabetes. Selain itu, T2DM sering dikaitkan dengan sindrom metabolik, yang ditandai dengan obesitas abdominal, hipertensi, gangguan metabolisme lipid, dan resistensi insulin.
Diabetes Melitus Gestasional (DMG)
Diabetes Melitus Gestasional adalah jenis diabetes yang berkembang pertama kali selama kehamilan pada wanita yang sebelumnya tidak memiliki diabetes. DMG seringkali tidak menunjukkan gejala yang nyata, oleh karena itu skrining rutin selama kehamilan, biasanya antara minggu ke-24 dan ke-28, sangat penting. DMG dapat meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu, seperti keguguran, kelahiran prematur, perlunya operasi caesar, dan risiko lebih tinggi terkena Diabetes Melitus Tipe 2 di kemudian hari. Bayi yang lahir dari ibu dengan DMG juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan yang tidak normal sebelum lahir, masalah pernapasan saat lahir, serta peningkatan risiko obesitas dan diabetes di kemudian hari. DMG biasanya hilang setelah kehamilan berakhir, namun wanita yang pernah mengalami DMG memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan Diabetes Melitus Tipe 2 di kemudian hari. Penatalaksanaan DMG melibatkan perubahan pola makan, olahraga, dan terkadang terapi insulin. Kriteria diagnostik untuk DMG telah mengalami perkembangan, dengan penggunaan "strategi satu langkah" yang melibatkan nilai-nilai glukosa plasma spesifik selama tes toleransi glukosa oral.
Tipe Spesifik Lain Diabetes Melitus
Sindrom Diabetes Monogenik
Sindrom diabetes monogenik disebabkan oleh mutasi pada gen tunggal, berbeda dengan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 yang bersifat poligenik (melibatkan banyak gen). Kondisi ini sering didiagnosis pada anak-anak atau dewasa muda, biasanya sebelum usia 25 atau 30 tahun. Sindrom ini meliputi beberapa subtipe, di antaranya:
- Maturity-Onset Diabetes of the Young (MODY): Ditandai dengan gangguan sekresi insulin dengan resistensi insulin minimal atau tidak ada, dan diwariskan secara autosomal dominan. Beberapa lokus genetik terlibat dalam MODY, termasuk gen untuk faktor transkripsi hepatosit (HNF-1α) dan glukokinase. MODY merupakan kelompok diabetes yang heterogen secara genetik dengan pola pewarisan yang spesifik dan presentasi klinis yang bervariasi.
- Neonatal Diabetes Mellitus (NDM): Didiagnosis pada anak-anak di bawah usia enam bulan dan sering disebabkan oleh mutasi gen. NDM dapat bersifat sementara (transien) atau permanen. Kondisi ini berbeda dari T1DM yang khas dan tidak disebabkan oleh proses autoimun.
Pemeriksaan genetik sangat penting untuk diagnosis dan penatalaksanaan yang akurat dari diabetes monogenik. Mengidentifikasi mutasi genetik spesifik dapat membantu dalam menentukan pilihan pengobatan yang tepat, karena beberapa bentuk diabetes monogenik mungkin merespons obat-obatan oral tertentu daripada insulin. Diabetes monogenik relatif jarang terjadi, hanya menyumbang sekitar 1-5% dari semua kasus diabetes. Terdapat usulan untuk mengganti istilah "MODY" dengan terminologi berbasis etiologi seperti "diabetes faktor transkripsi" untuk lebih mencerminkan penyebab genetik yang mendasarinya.
Diabetes Sekunder
Diabetes sekunder adalah diabetes yang timbul sebagai akibat dari kondisi medis atau faktor lain. Penyebabnya meliputi:
- Penyakit Eksokrin Pankreas: Seperti pankreatitis, trauma atau pankreatektomi, neoplasia (misalnya, kanker pankreas), fibrosis kistik, dan hemokromatosis. Kerusakan atau disfungsi pankreas, organ yang bertanggung jawab untuk produksi insulin, dapat menyebabkan diabetes.
- Endokrinopati: Seperti akromegali, sindrom Cushing, glukagonoma, feokromositoma, hipertiroidisme, somatostatinoma, dan aldosteronoma. Ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh gangguan endokrin lain dapat mengganggu regulasi glukosa dan menyebabkan diabetes.
- Diabetes Akibat Obat atau Bahan Kimia: Obat-obatan tertentu (misalnya, glukokortikoid, pentamidin, asam nikotinat, tiazid, beta-blocker, antipsikotik) dan bahan kimia dapat mengganggu sekresi atau kerja insulin.
- Sindrom Genetik: Seperti sindrom Down, sindrom Klinefelter, sindrom Turner, sindrom Wolfram, ataksia Friedreich, korea Huntington, sindrom Laurence-Moon-Biedl, distrofi miotonik, porfiria, dan sindrom Prader-Willi. Beberapa gangguan genetik dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena diabetes.
- Infeksi: Seperti rubella kongenital dan sitomegalovirus. Beberapa infeksi dapat merusak pankreas dan menyebabkan diabetes.
Penatalaksanaan diabetes sekunder berfokus pada pengelolaan kondisi yang mendasarinya selain mengontrol kadar glukosa darah. Mengatasi penyebab utama dapat menyebabkan perbaikan atau resolusi diabetes. Diabetes tipe 3c adalah istilah spesifik yang terkadang digunakan untuk diabetes yang disebabkan oleh penyakit pankreas. Penting untuk dicatat bahwa diabetes yang baru muncul dapat menjadi tanda awal kanker pankreas, terkadang muncul hingga dua tahun sebelum kanker didiagnosis.
Diabetes Autoimun Laten pada Dewasa (LADA)
Terkadang disebut sebagai "Diabetes Tipe 1.5," LADA adalah bentuk diabetes autoimun yang terjadi pada orang dewasa, dengan perkembangan yang lebih lambat dibandingkan dengan Diabetes Tipe 1 tipikal. LADA memiliki ciri-ciri baik Diabetes Tipe 1 maupun Tipe 2, sehingga menimbulkan tantangan diagnostik.
Prediabetes
Prediabetes adalah suatu kondisi di mana kadar glukosa darah lebih tinggi dari normal tetapi belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Kondisi ini juga disebut sebagai toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa puasa terganggu (GPT), tergantung pada tes yang digunakan untuk deteksi. Prediabetes seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Kondisi ini menandakan keadaan antara regulasi glukosa normal dan diabetes, serta meningkatkan risiko terkena Diabetes Tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Penatalaksanaan prediabetes terutama melalui perubahan gaya hidup seperti penurunan berat badan, pola makan yang lebih sehat, dan peningkatan aktivitas fisik. Individu dengan prediabetes harus diperiksa untuk Diabetes Tipe 2 setiap satu hingga dua tahun.
Kriteria Diagnostik Diabetes Melitus
Diabetes dapat didiagnosis berdasarkan A1C, glukosa plasma puasa (GDP), glukosa plasma 2 jam (GD2J) selama tes toleransi glukosa oral (TTGO), atau glukosa plasma acak yang disertai dengan gejala hiperglikemia klasik. Ambang batas spesifik untuk diagnosis adalah:
- A1C ≥ 6.5%.
- Glukosa Plasma Puasa (GDP) ≥ 126 mg/dL (7.0 mmol/L).
- Glukosa Plasma 2 jam (GD2J) ≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L) selama TTGO 75 gram.
- Glukosa Plasma Acak ≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L) pada pasien dengan gejala hiperglikemia klasik.
Ambang batas spesifik untuk prediabetes adalah:
- A1C 5.7–6.4%.
- Glukosa darah puasa 100–125 mg/dL.
- Glukosa darah 2 jam pada TTGO 140–199 mg/dL.
GDP dan A1C biasanya lebih disukai untuk skrining rutin karena kemudahan administrasinya, tetapi TTGO dapat mengidentifikasi individu dengan diabetes yang mungkin terlewatkan oleh tes lain. Efektivitas intervensi untuk pencegahan primer Diabetes Tipe 2 terutama ditunjukkan pada individu dengan toleransi glukosa terganggu (TGT) dengan atau tanpa peningkatan glukosa puasa, bukan untuk mereka dengan peningkatan glukosa puasa terisolasi atau prediabetes yang hanya didefinisikan oleh A1C.
Tabel Perbandingan
Tabel 1: Perbedaan Utama Antara Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2
Fitur |
Diabetes Tipe 1 |
Diabetes Tipe 2 |
Etiologi |
Destruksi autoimun sel beta pankreas |
Resistensi insulin dan defisiensi relatif sekresi insulin |
Onset |
Cepat (hari atau minggu) |
Bertahap (bulan atau tahun) |
Ketergantungan Insulin |
Absolut (membutuhkan insulin eksogen untuk bertahan hidup) |
Relatif (mungkin memerlukan insulin, tetapi seringkali dapat dikelola dengan obat oral atau perubahan gaya hidup) |
Usia Onset Tipikal |
Anak-anak dan remaja (dapat terjadi pada usia berapa pun) |
Dewasa paruh baya dan lanjut usia (semakin sering pada dewasa muda) |
Faktor Terkait |
Tidak terkait langsung dengan obesitas |
Seringkali terkait dengan obesitas, kurang aktivitas fisik, dan riwayat keluarga |
Tabel 2: Kriteria Diagnostik Diabetes Melitus dan Prediabetes
Tes |
Ambang Batas untuk Diabetes |
Ambang Batas untuk Prediabetes |
A1C |
≥ 6.5% |
5.7–6.4% |
Glukosa Plasma Puasa (GDP) |
≥ 126 mg/dL (7.0 mmol/L) |
100–125 mg/dL |
Glukosa Plasma 2 jam (GD2J) pada TTGO |
≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L) |
140–199 mg/dL |
Glukosa Plasma Acak (dengan gejala) |
≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L) |
Tidak berlaku |
Tabel 3: Contoh Subtipe Diabetes Monogenik dan Penyebab Genetiknya
Subtipe MODY |
Gen Terkait |
Fitur Utama |
Pertimbangan Penatalaksanaan |
MODY1 |
HNF4A |
Penurunan sekresi insulin progresif, riwayat bayi lahir besar, hipoglikemia |
Sering responsif terhadap sulfonilurea dosis rendah |
MODY2 |
GCK |
Hiperglikemia ringan dan stabil sejak lahir |
Umumnya tidak memerlukan pengobatan |
MODY3 |
HNF1A |
Penurunan sekresi insulin, glukosuria umum |
Kontrol glikemik sangat baik dengan sulfonilurea dosis rendah |
Diabetes Neonatal |
KCNJ11, ABCC8, INS |
Onset sebelum usia 6 bulan, dapat bersifat transien atau permanen |
Respons terhadap sulfonilurea dosis tinggi pada beberapa kasus, insulin pada kasus lain |
Tabel 4: Penyebab Umum Diabetes Sekunder
Kategori Penyebab |
Contoh Spesifik |
Penyakit Pankreas |
Pankreatitis kronis, kanker pankreas, fibrosis kistik, hemokromatosis, trauma/pankreatektomi |
Endokrinopati |
Akromegali, sindrom Cushing, glukagonoma, feokromositoma, hipertiroidisme, somatostatinoma, aldosteronoma |
Obat-obatan dan Bahan Kimia |
Glukokortikoid, pentamidin, asam nikotinat, tiazid, beta-blocker, antipsikotik |
Sindrom Genetik |
Sindrom Down, sindrom Klinefelter, sindrom Turner, sindrom Wolfram, fibrosis kistik, sindrom resistensi insulin tipe A |
Infeksi |
Rubella kongenital, sitomegalovirus |
Kesimpulan
Diabetes Melitus merupakan kondisi kompleks dengan berbagai tipe yang memiliki perbedaan mendasar dalam etiologi, usia onset tipikal, dan pendekatan pengobatan. Diabetes Tipe 1 disebabkan oleh destruksi autoimun sel beta pankreas dan memerlukan insulin eksogen untuk bertahan hidup, sementara Diabetes Tipe 2 melibatkan resistensi insulin dan defisiensi relatif insulin, seringkali terkait dengan faktor gaya hidup. Diabetes Gestasional berkembang selama kehamilan dan biasanya bersifat sementara tetapi meningkatkan risiko diabetes di masa depan. Tipe spesifik lain seperti diabetes monogenik (MODY dan Diabetes Neonatal) disebabkan oleh mutasi gen tunggal dan sering terjadi pada usia muda, memerlukan diagnosis genetik untuk penatalaksanaan yang tepat. Diabetes sekunder timbul akibat kondisi medis lain atau penggunaan obat-obatan tertentu. Prediabetes merupakan kondisi peralihan dengan peningkatan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular. Diagnosis diabetes didasarkan pada kriteria yang ditetapkan untuk A1C, glukosa plasma puasa, glukosa plasma 2 jam selama TTGO, dan glukosa plasma acak dengan gejala. Klasifikasi dan diagnosis yang akurat sangat penting untuk penatalaksanaan yang dipersonalisasi, strategi pengobatan yang efektif, dan pada akhirnya, peningkatan hasil pasien dan pengurangan risiko komplikasi.
Daftar Pustaka
- Ada Health. (n.d.). Diabetes: Symptoms, Causes, Types and Treatment. Retrieved from ada.com: https://ada.com/
- Aditya Birla Capital. (n.d.). What Is Secondary Diabetes And Its Impacts? Retrieved from adityabirlacapital.com: https://www.adityabirlacapital.com/
- American Diabetes Association. (2024). 2. Diagnosis and Classification of Diabetes: Standards of Care in Diabetes—2024. Diabetes Care, 47(Supplement_1), S12-S26.
- American Diabetes Association. (2025). 2. Diagnosis and Classification of Diabetes: Standards of Care in Diabetes—2025. Diabetes Care, 48(Supplement_1), S15-S33.
- American Diabetes Association. (n.d.a). Diabetes Diagnosis & Tests | ADA. Retrieved from diabetes.org: https://diabetes.org/
- American Diabetes Association. (n.d.b). Diabetes Related Common Terms | ADA. Retrieved from diabetes.org: https://diabetes.org/
- American Diabetes Association. (n.d.c). The Path to Understanding Diabetes Starts Here. Retrieved from diabetes.org: https://diabetes.org/
- American Diabetes Association. (n.d.d). Understanding Type 2 Diabetes | ADA. Retrieved from diabetes.org: https://diabetes.org/
- Cleveland Clinic. (n.d.). Diabetes: What It Is, Causes, Symptoms, Treatment & Types. Retrieved from my.clevelandclinic.org: https://mychart.clevelandclinic.org/Authentication/Login
- CommonSpirit Health. (n.d.). Secondary Diabetes Mellitus. Retrieved from commonspirit.org: https://www.commonspirit.org/
- Diabetes UK. (n.d.). Types of diabetes. Retrieved from diabetes.org.uk: https://www.diabetes.org.uk/
- Diabetes UK. (n.d.). Secondary Diabetes - Conditions, Insulin Resistance & Glucagon. Retrieved from diabetes.co.uk: https://www.diabetes.co.uk/
- Endocrine Society. (n.d.). Monogenic Diabetes | Endocrine Society. Retrieved from endocrine.org: https://www.endocrine.org/
- Genomics Education Programme. (n.d.). Monogenic diabetes — Knowledge Hub. Retrieved from genomicseducation.hee.nhs.uk: http://www.genomicseducation.hee.nhs.uk/
- Huang, Y., & Xiang, Y. (2020). Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. In Feingold, K. R., Anawalt, B., Boyce, A., Chrousos, G., Dungan, K., Grossman, A., Hershman, J. M., Hofland, J., Kaltsas, G., Koch, C., Kopp, P., Korbonits, M., Krook, A., Kumar, V., Molitch, M. E., New, M., Pijl, H., Sadler, T. W., Swerdloff, R. S., & Melmed, S. (Eds.), Endotext (Internet). MDText.com, Inc. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
- Malhotra, R., Upadhyay, A. D., & Singh, T. B. (2017). Secondary diabetes due to different etiologies: Four case reports. Journal of Medical Case Reports, 11(1), 187. [DOI: 10.1186/s13256-017-1348-9
- Mayo Clinic. (n.d.). Type 2 diabetes - Symptoms and causes. Retrieved from mayoclinic.org: https://www.mayoclinic.org/
- MDPI. (n.d.). Diabetes Mellitus Secondary to Endocrine Diseases: An Update of Diagnostic and Treatment Particularities. Retrieved from mdpi.com: https://www.mdpi.com/
- Medscape Reference. (n.d.). Type 2 Diabetes Mellitus: Background, Pathophysiology, Etiology. Retrieved from emedicine.medscape.com: https://emedicine.medscape.com/
- National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. (n.d.a). Chapter 5: Prevalence and Incidence of Secondary and Other Types of Diabetes. Retrieved from niddk.nih.gov: https://www.niddk.nih.gov/
- National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. (n.d.b). Monogenic Diabetes (MODY & Neonatal Diabetes Mellitus) - NIDDK. Retrieved from niddk.nih.gov: https://www.niddk.nih.gov/
- National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. (n.d.c). www.niddk.nih.gov. Retrieved from niddk.nih.gov Nationwide Children's Hospital. (n.d.). MODY Diabetes: Causes, Symptoms, Diagnosis and Treatment. Retrieved from nationwidechildrens.org: https://www.nationwidechildrens.org/
- National Institutes of Health. (n.d.). Monogenic Forms of Diabetes - NCBI. Retrieved from ncbi.nlm.nih.gov: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
- O'Neal, D. N., среднее, J. E., среднее, M. W., среднее, M. A., среднее, J. A., среднее, R. A., среднее, G. D., среднее, A. L., среднее, P. A., среднее, J. B., среднее, J. M., среднее, R. R., среднее, M. J., среднее, M. S., среднее, C. M., среднее, W. K., среднее, S. H., среднее, J. I., & среднее, J. E. (2021). 2. Classification and Diagnosis of Diabetes: Standards of Medical Care in Diabetes—2021. Diabetes Care, 44(Supplement_1), S15-S33.
- Pancreatic Cancer Action Network. (n.d.). Type 3C diabetes (secondary diabetes) | Pancreatic Cancer Symptoms |. Retrieved from pancreaticcanceraction.org: https://pancan.org/
- Profil — The Diabetes Research Institute. (n.d.). Diabetes mellitus type 2 and other diabetes types. Retrieved from profil.com: https://www.profil.com/
- PubMed Central. (n.d.). Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus - PMC. Retrieved from pmc.ncbi.nlm.nih.gov: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/
- StatPearls. (n.d.). Diabetes - NCBI Bookshelf. Retrieved from ncbi.nlm.nih.gov: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
- The University of Chicago Medicine. (n.d.). What is Monogenic Diabetes? - The University of Chicago. Retrieved from monogenicdiabetes.uchicago.edu: https://monogenicdiabetes.uchicago.edu/
- University Hospitals. (n.d.). Monogenic Diabetes | Endocrinology Services - University Hospitals. Retrieved from uhhospitals.org: https://www.uhhospitals.org/
- WebMD. (n.d.). Diabetes Mellitus: Type 1, Type 2, and Gestational - WebMD. Retrieved from webmd.com: https://www.webmd.com/
- World Health Organization. (2019). CLASSIFICATION OF DIABETES MELLITUS 2019. Retrieved from apps.who.int: https://www.who.int/news-room/apps
- World Health Organization. (n.d.a). Definition, diagnosis and classification of. Retrieved from apps.who.int: https://www.who.int/news-room/apps
- World Health Organization. (n.d.b). Diabetes. Retrieved from who.int: https://www.who.int/
- World Health Organization. (n.d.c). Diabetes. Retrieved from who.int: https://www.who.int/