RADIKAL BEBAS

Nama lain: Radikal bebas juga dikenal sebagai Radikal Oksida, Reaktif Oksida, Spesies Oksigen Reaktif (ROS)atau Radikal Bebas Oksigen.

 

Sejarah dan Penemuan


Konsep radikal bebas pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-20 oleh Moses Gomberg dan oleh Denham Harman (1956). Namun, pemahaman kita tentang peran radikal bebas dalam proses biologis dan penyakit baru berkembang secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir.

 

Struktur Kimia

Mengungkap Bahaya Radikal Bebas

Struktur kimia radikal bebas bervariasi tergantung pada jenis atom yang terlibat. Namun, ciri khasnya adalah adanya elektron tidak berpasangan yang ditandai dengan titik tunggal pada simbol atom (•). Contoh struktur kimia radikal bebas adalah OH• (hidroksil), NO2• (nitrogen dioksid), dan O2• (superoksid).

 

Sumber Radikal Bebas


Radikal bebas dapat berasal dari sumber endogen (dalam tubuh) maupun eksogen (dari luar tubuh).

Sumber endogen: Proses metabolisme normal dalam tubuh, peradangan, dan stres oksidatif.
Sumber eksogen: Radiasi, polusi udara, asap rokok, bahan kimia tertentu, makanan olahanseperti gorengan dan makanan cepat saji.

 

Cara Mengukur Radikal Bebas dalam Darah


Pengukuran radikal bebas dalam darah dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara lain:

Electron Spin Resonance (ESR): Metode ini langsung mendeteksi radikal bebas berdasarkan sifat magnetik elektron tidak berpasangan.
Chemiluminescence: Metode ini mengukur cahaya yang dipancarkan ketika radikal bebas bereaksi dengan senyawa tertentu.
Assay berdasarkan produk oksidasi: Metode ini mengukur produk yang dihasilkan dari reaksi radikal bebas dengan biomolekul seperti lipid, protein, atau DNA.
Metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-picrylhydrazyl)
Metode ABTS (2,2'-azino-bis(3-ethylbenzothiazoline-6-sulphonic acid))
Metode ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity)


Bahaya Radikal Bebas terhadap Kesehatan

Bahaya Radikal Bebas terhadap Kesehatan


Radikal bebas dapat memiliki efek positif dan negatif terhadap kesehatan manusia. Pada tingkat rendah, radikal bebas berperan dalam respons kekebalan tubuh dan fungsi seluler. Namun, ketika kadar radikal bebas berlebih, mereka dapat merusak sel-sel tubuh, protein dan DNA serta menyebabkan stres oksidatif, yang dapat berdampak pada berbagai penyakit kronis seperti :

Penuaan dini: Kerusakan kolagen dan elastin akibat radikal bebas dapat menyebabkan kulit keriput dan kendur.
Penyakit jantung: Radikal bebas dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko aterosklerosis.
Kanker: Radikal bebas dapat memicu mutasi genetik yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker.
Penyakit neurodegeneratif: Radikal bebas dikaitkan dengan penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.
Peradangan kronis: Radikal bebas dapat memperparah peradangan dan memicu berbagai penyakit inflamasi.

 

Cara Mengatasi atau Melawan Radikal Bebas


Untuk mengatasi atau melawan radikal bebas, penting untuk meningkatkan asupan antioksidan dalam tubuh. Antioksidan dapat membantu menstabilkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel-sel. Beberapa cara untuk mengatasi radikal bebas adalah:

Konsumsi antioksidan: Antioksidan adalah senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas. Sumber antioksidan yang baik antara lain buah-buahan (beri, jeruk, anggur), sayuran (brokoli, bayam, wortel), kacang-kacangan, dan teh hijau.
Olahraga teratur: Olahraga dapat meningkatkan produksi enzim antioksidan dalam tubuh.
Kelola stres: Stres dapat meningkatkan produksi radikal bebas. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
Hindari paparan zat berbahaya: Batasi paparan asap rokok, polusi udara, dan bahan kimia berbahaya.
Konsumsi makanan sehat: Pilih makanan yang kaya serat, vitamin, dan mineral.

 

Vitamin dan Buah untuk Melawan Radikal Bebas

 

Buah-buahan yang kaya Antioksidan


Beberapa vitamin dan buah yang kaya antioksidan antara lain:

Vitamin C: Jeruk, lemon, stroberi, brokoli, kiwi
Vitamin E: Almond, kacang-kacangan, minyak sayur, minyak zaitun
Beta-karoten (Provitamin A): Wortel, labu, paprika
Vitamin A: Hati, telur, susu
Selenium: Ikan, daging, biji-bijian
Flavonoid: anggur, teh

 

Penting:

Meskipun antioksidan sangat penting, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen antioksidan dalam dosis tinggi.

Disclaimer:

Informasi ini bersifat umum dan tidak menggantikan saran medis. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.