Cara Kerja Elektroakupunktur:

  1. Penempatan Jarum: Jarum akupunktur dimasukkan ke titik-titik akupunktur tertentu sesuai dengan diagnosis pasien.
  2. Koneksi dengan Elektroda: Jarum dihubungkan ke perangkat elektro dengan klip atau kabel.
  3. Pemberian Arus Listrik: Arus listrik ringan dialirkan melalui jarum, biasanya dengan intensitas dan frekuensi yang dapat disesuaikan.
  4. Stimulasi Rangsangan: Arus listrik membantu merangsang saraf, otot, atau jaringan tertentu, yang dapat meningkatkan efek penyembuhan.

Manfaat Elektroakupunktur:

  • Penghilang Nyeri: Digunakan untuk mengurangi nyeri kronis seperti nyeri punggung, leher, atau arthritis.
  • Meningkatkan Sirkulasi Darah: Stimulasi listrik membantu meningkatkan aliran darah ke area yang dirawat.
  • Pemulihan Cedera: Membantu mempercepat pemulihan jaringan yang rusak.
  • Merangsang Fungsi Saraf: Berguna dalam terapi untuk kondisi seperti stroke atau neuropati.
  • Relaksasi Otot: Membantu melepaskan ketegangan otot yang berkontraksi.

Perbedaan Elektroakupunktur dan Akupunktur Tradisional:

  • Pada akupunktur tradisional, efek terapi hanya berasal dari penusukan jarum dan manipulasi manual.
  • Elektroakupunktur menambahkan stimulasi listrik untuk memberikan rangsangan yang lebih intensif dan terus-menerus.

Keamanan dan Risiko:

Elektroakupunktur dianggap aman jika dilakukan oleh praktisi yang terlatih. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Tidak dianjurkan untuk pasien dengan alat pacu jantung atau gangguan irama jantung.
  • Harus dihindari pada area tubuh tertentu seperti dekat jantung, atau pada wanita hamil di area perut dan punggung bawah.
  • Intensitas arus listrik harus diatur dengan hati-hati untuk menghindari ketidaknyamanan.

Teknik ini sering digunakan di klinik pengobatan alternatif atau integratif, dan telah didukung oleh beberapa studi yang menunjukkan manfaatnya dalam pengobatan berbagai kondisi kesehatan.